Prestasi Prius sebagai mobil hibrida paling irit di dunia saat ini diperoleh dari hasil rekayasa dan rancangan yang sangat matang, cermat, dan ditangani secara khusus oleh ahli, insinyur, dan desainer Toyota dari berbagai disiplin ilmu. Hal itu dibuktikan, kendati merek lain menggunakan teknologi hibrida Toyota yang disebut dengan Hybrid Synergy Drive (HSD), tetapi ternyata belum bisa menyamai Prius.
Sebagai contoh, Prius Generasi-3 dengan kapasitas mesin lebih besar, 1,8 liter, konsumsi bahan bakarnya justru lebih irit dari pendahulunya yang menggunakan mesin 1,5 liter. Semua itu berkat pengembangan yang dilakukan secara khusus oleh Toyota. Tak kalah menarik, Prius Gen-3 memiliki 1.000 lebih paten.
Sebagai contoh, penggerak utama yang digunakan Prius, mesinnya bekerja dengan siklus yang disebut Atkinson. Adapun mesin konvensional yang menggunakan bahan bakar bensin atau menggunakan sistem pemicu pembakaran busi bekerja dengan siklus Otto. Dengan siklus Atkinson, mesin bekerja lebih efisien dan juga rendah emisi karbon dioksidanya.
Hebatnya, siklus Atkinson tidak diadopsi begitu saja dari aslinya. Namun, Toyota memadukannya dengan teknologi VVT-i. Dengan demikian, konstruksi mesin tidak serumit asli Atkinson.
Karena itulah, Prius Gen-3 merupakan mobil yang harus mengalami tes paling lama di terowongan angin dibandingkan produk Toyota lainnya. Untuk mendapatkan mobil yang efisien, rendah hambatan anginnya, para ahli aerodinamika Toyota fokus mencari bentuk bodi, permukaan kolong dan garis-garis atau lekukan fender yang efisien.
Aliran udara di kolong dipelajari secara ekstensif. Para insinyur Toyota mengubah bentuk garis-garis atau lekukan fender dan permukaan kolong depan berulang-ulang, juga menambahkan sirip pada tutup kolong belakang. Tujuannya untuk meningkatkan stabilitas.
Dengan perhatian yang sangat tinggi pada aerodinamis, coefficient of drag atau Cd dari mobil ini merupakan yang terendah di dunia saat ini untuk produk massal atau sudah digunakan di jalan, yaitu 0,25. Adapun Prius Gen-2, Cd-nya 0,26.
Tak hanya itu, untuk mengurangi pemakaian tenaga mesin, digunakan lampu LED (light emitting diode) untuk lampu dekat, lampu belakang, dan lampu rem. Tambahan lain, sistem resirkulasi panas gas buang digunakan untuk memanaskan mesin saat dihidupkan di pagi hari.
Semua yang dijelaskan di atas baru sebagian kecil dari pengembangan dan keunggulan teknologi Prius Gen-3. Untuk lebih lengkapnya, akan dibahas berbagai hal tentang Prius pada tulisan berikutnya. Karena banyaknya pengembangan dan teknologi baru pada Prius, pantaslah Toyota Astra Motor gencar pula melakukan sosialisasi mobil ini.